Fenomena letusan Gunung Merapi menimbulkan dampak yang luar biasa. Muntahan beragam material letusan seperti asap, kerikil pasir, lava dan lahar telah menimbulkan korban harta dan jiwa yang jumlahnya tidak sedikit.
Pada Kamis malam (4/11/2010), Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitasnya yang luar biasa. Akibatnya, setidaknya 35 orang tewas tersambar awan panas yang kerap disebut wedhus gembel oleh masyarakat.
Jumlah korban pun dikhawatirkan bakal terus bertambah karena masih banyak korban yang belum dievakuasi serta meningkatnya risiko kesehatan warga pengungsi yang kini jumlahnya mencapai ratusan ribu.
Meningkatnya jumlah pengungsi tidak terlepas dari letusan yang semakin dahsyat yang membuat jarak aman dari puncak Gunung Merapi telah meningkat lagi menjadi radius 20 kilometer.
Di tengah situasi yang semakin mengancam, Kementerian Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof dr Tjandra Yoga Aditama menyampaikan peringatan serta himbauan bagi para warga yang terpapar langsung dampak letusan.
Hal ini penting guna menekan risiko kesehatan dan mencegah bertambahnya jumlah korban. Tjandra mengingatkan, setidaknya ada lima dampak akibat letusan gunung yang dapat memicu risiko kesehatan.
"Kelima dampak tersebut, pertama adalah luka bakar dengan berbagai derajat keparahannya. Kedua, cedera dan penyakit langsung akibat terkena batu, kerikil dan lava. Ketiga, dampak abu gunung berapi yakni risiko gangguan pernafasan akibat berbagai jenis gas seperti S02, H2S, N02 serta debu dalam bentuk cemaran partikulat debu. Keempat, perburukan penyakit yang sudah lama diderita oleh pasien atau pengungsi. dan kelima adalah dampak lain seperti kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, kontaminasi makanan," ungkap Tjandra dalam pernyantaan melalaui email, Jumat (5/11/2010)
Sehubungan dengan terus meningkatnya risiko tersebut, Tjandra juga menganjurkan lima hal penting kepada masyarakat.
1. Patuhi secara penuh batas lokasi aman yangg sudah ditetapkan, yang hari Jumat ini adalah radius aman 20 kilometer.
2. Untuk warga yang berada di luar radius 20 kilometer, maka sedapat mungkin menghindarkan diri dari menghisap debu/abu berlebihan, misalnya membatasi aktivitas fisik yang tidak perlu (jangan jogging dulu misalnya kalau debu pekat), menggunakan masker dll.
3. Kalau sakit maka segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat
4. Kalau memang sudah ada penyakit kronik maka segera menghubungi dokter yang biasa menangani atau setidaknya mempersiapkan obat-obatan rutin yang biasa dikonsumsi,
5. Jaga daya tahan tubuh, makan bergizi dan bersih, cukup istirahat, hati-hati dengan kecelakaan lalu lintas dan lain-lain.
FUAD AGUSTIANTO (12210892)
CC://health.kompas.com/index.php/read/2010/11/05/0946319/5.Ancaman.Akibat.Dahsyatnya.Merapi-5
Pada Kamis malam (4/11/2010), Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitasnya yang luar biasa. Akibatnya, setidaknya 35 orang tewas tersambar awan panas yang kerap disebut wedhus gembel oleh masyarakat.
Jumlah korban pun dikhawatirkan bakal terus bertambah karena masih banyak korban yang belum dievakuasi serta meningkatnya risiko kesehatan warga pengungsi yang kini jumlahnya mencapai ratusan ribu.
Meningkatnya jumlah pengungsi tidak terlepas dari letusan yang semakin dahsyat yang membuat jarak aman dari puncak Gunung Merapi telah meningkat lagi menjadi radius 20 kilometer.
Di tengah situasi yang semakin mengancam, Kementerian Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof dr Tjandra Yoga Aditama menyampaikan peringatan serta himbauan bagi para warga yang terpapar langsung dampak letusan.
Hal ini penting guna menekan risiko kesehatan dan mencegah bertambahnya jumlah korban. Tjandra mengingatkan, setidaknya ada lima dampak akibat letusan gunung yang dapat memicu risiko kesehatan.
"Kelima dampak tersebut, pertama adalah luka bakar dengan berbagai derajat keparahannya. Kedua, cedera dan penyakit langsung akibat terkena batu, kerikil dan lava. Ketiga, dampak abu gunung berapi yakni risiko gangguan pernafasan akibat berbagai jenis gas seperti S02, H2S, N02 serta debu dalam bentuk cemaran partikulat debu. Keempat, perburukan penyakit yang sudah lama diderita oleh pasien atau pengungsi. dan kelima adalah dampak lain seperti kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, kontaminasi makanan," ungkap Tjandra dalam pernyantaan melalaui email, Jumat (5/11/2010)
Sehubungan dengan terus meningkatnya risiko tersebut, Tjandra juga menganjurkan lima hal penting kepada masyarakat.
1. Patuhi secara penuh batas lokasi aman yangg sudah ditetapkan, yang hari Jumat ini adalah radius aman 20 kilometer.
2. Untuk warga yang berada di luar radius 20 kilometer, maka sedapat mungkin menghindarkan diri dari menghisap debu/abu berlebihan, misalnya membatasi aktivitas fisik yang tidak perlu (jangan jogging dulu misalnya kalau debu pekat), menggunakan masker dll.
3. Kalau sakit maka segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat
4. Kalau memang sudah ada penyakit kronik maka segera menghubungi dokter yang biasa menangani atau setidaknya mempersiapkan obat-obatan rutin yang biasa dikonsumsi,
5. Jaga daya tahan tubuh, makan bergizi dan bersih, cukup istirahat, hati-hati dengan kecelakaan lalu lintas dan lain-lain.
FUAD AGUSTIANTO (12210892)
CC://health.kompas.com/index.php/read/2010/11/05/0946319/5.Ancaman.Akibat.Dahsyatnya.Merapi-5